Pages

Rabu, 02 Maret 2011

Pengantar Pendidikan Luar Biasa

HAKIKAT KELUARBIASAAN

Definisi dan Jenis Keluarbiasaan

           Keluarbiasaan adalah penyimpangan yang signifikan dari kondisi normal. Anak luar biasa (ALB) adalah anak yang menunjukkan penyimpangan yang signifikan dari anak normal, baik yang di atas normal maupun yang di bawah normal, sehingga dampak penyimpangan tersebut memerlukan pengaturan khusus dalam pelayanan pendidikan.
           Jenis keluarbiasaan dapat dikelompokkan berdasarkan bidang yang mengalami penyimpangan dan dapat pula berdasarkan arah penyimpangan. Berdasarkan bidang penyimpangan dikenal penyimpangan dalam kemampuan (anak berbakat dan anak tunagrahita), penyimpangan karena hambatan sensori (indera), anak berkesulitan belajar dan mengalami gangguan komunikasi, penyimpangan perilaku, dan penyimpangan ganda. Berdasarkan arah penyimpangan, dikenal penyimpangan di atas normal yaitu anak berbakat, dan penyimpangan di bawah normal yang terdiri dari tunanetra, tunarungu, gangguan komunikasi, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, anak berkesulitan belajar, dan tunaganda.

Penyebab dan Dampak Keluarbiasaan

            Penyebab keluarbiasaan dapat dikelompokkan berdasarkan masa munculnya keluarbiasaan dan agen pembawa keluarbiasaan. Berdasarkan masa kemunculan, ada tiga jenis penyebab, yaitu: penyebab prenatal, perinatal, dan postnatal. Berdasarkan agen pembawa keluarbiasaan, pada dasarnya penyebabnya dapat dibagi dua, yaitu penyebab bawaan (turunan) dan dapatan. Penyebab yang didapat banyak jenisnya yang dikaitkan dengan keluarbiasaan tertentu, seperti infeksi, penyakit tertentu, kekurangan gizi, gangguan metabolisme, kecelakaan, dan lingkungan.
            Dampak keluarbiasaan bagi anak, keluarga, dan masyarakat bervariasi sesuai dengan latar belakang budaya, pendidikan, dan status sosial ekonomi. Bagi anak, keluarbiasaan akan mempengaruhi perkembangannya dan berdampak selama hidupnya. Intensitas dampak ini dipengaruhi pula oleh jenis dan tingkat keluarbiasaan yang diderita, serta masa munculnya keluarbiasaan bagi keluarga, dampak keluarbisaan bervariasi, namun pada umumnya keluarga merasa shok dan tidak siap menerima keluarbiasaan (di bawah normal) vang diderita oleh anaknya. Adanya ALB dalam keluarga dan masyarakat membuat keluarga dan masyarakat menyediakan layanan, fasilitas yang dibutuhkan oleh ALB tersebut.

Kebutuhan Suatu Hak dan Kewajiban Penyandang Keluarbiasaan

            Pada dasarnya, kebutuhan penyandang keluarbiasaan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kebutuhan fisik/kesehatan, kebutuhan sosial-emosional, dan kebutuhan pendidikan. Kebutuhan fisik/kesehatan berkaitan dengan sarana/fasilitas yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi fisik/kesehatan penyandang keluarbiasaan, seperti tongkat alat bantu dengar, lift, atau jalan miring sebagai pengganti tangga dan pelayanan kesehatan secara khusus. Kebutuhan sosial emosional berkaitan dengan bantuan yang diperlukan oleh penyandang keluarbiasaan dalam berinteraksi dengan lingkungan, terutama ketika menghadapi masa-masa penting dalam hidup, seperti masa remaja, masa perkawinan, atau mempunyai bayi; sedangkan kebutuhan pendidikan berkaitan dengan bantuan pendidikan khusus yang diperlukan sesuai dengan jenis keluarbiasaan.
Para penyandang keluarbiasaan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara lainnya, yaitu hak untuk mendapat pendidikan, jaminan sosial, menggunakan fasilitas umum, serta mendapat pekerjaan. Khusus untuk hak mendapatkan pendidikan, konferensi dunia menerbitkan kerangka kerja yang antara menekankan agar sekolah biasa siap menerima ALB dengan menyediakan layanan pendidikan yang berfokus pada siswa.
            Para penyandang keluarbiasaan mempunyai kewajiban menghormati hak orang lain, mentaati aturan/undang-undang yang berlaku, menjunjung tinggi bangsa dan negara, serta ikut serta membela dan membangun bangsa dan negara.

0 komentar:

Posting Komentar